Kamis, 21 Desember 2023

Khasiat Dzikir Yaa Karimu Yaa Wahhab Yaa Dzat Thouli Yaa Allah

Khasiat Dzikir Yaa Karimu Yaa Wahhab Yaa Dzat Thouli Yaa Allah
Dzikir adalah suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mendekatkan dirinya kepada Allah SWT dengan cara mengingat segala keagungan Allah SWT. Dzikir berarti mengucap dan menyebut nama Allah atau menjaganya dalam ingatan. Kita bisa melakukan dzikir dengan menggunakan beberapa macam doa yang sudah ada, atau bisa juga menggunakan kalimat yang mengandung permohonan dan pujian yang ditujukan kepada Allah SWT.

Seperti contohnya, Alhamdulillah, Subhanallah, dan Lailahaillallah. Dzikir juga bisa dilakukan dengan menggunakan Asmaul husna. Dzikir menggunakan Asmaul Husna berarti berdzikir dengan menyebut nama-nama Allah SWT. Asmaul Husna adalah nama-nama Allah SWT yang indah dan baik. Asmaul husna yang diketahui oleh umat Islam berjumlah 99.

Dalam Asmaul Husna terkandung keagungan, kesempurnaan, dan kemuliaan Allah SWT. Salah satu bacaan dzikir Asmaul Husna yang bisa digunakan yaitu Ya Fattah Ya Razzaq. Ya Fattah Ya Razzaq memiliki artinya sendiri.

Selain berusaha dan berdoa, berzikir dan witir dengan Asmaul Husna juga merupakan salah satu ikhtiar untuk memperlancar rezeki. Wirid dan zikir dengan Asmaul Husna adalah salah satu cara untuk memperlancar rezeki. Dalam Surat Al-A’raf ayat 180, Allah SWT berfirman mengenai keutamaan membaca zikir dengan wasilah (perantara) dari Asmaul Husna.
“Dan Allah memiliki Asma'ul-Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."

Sementara itu, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Swt memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Barang siapa yang menghitung atau menghafalnya, maka ia masuk surga." (HR. Bukhari).

Adapun dari 99 asma Allah SWT, ada dua nama yang dijadikan sebagai wirid dan zikir untuk memperlancar rezeki. Dua asma Allah SWT itu adalah Ya Fattah, dan Ya Rozzaq.
Ya Fattah, Ya Rozzaq memiliki arti, "Wahai yang Maha Pembuka Kebaikan, Wahai Maha Pemberi Rezeki.

Ya Fattah merupakan cara untuk membuka segalanya, ‘mengetuk’ pintu langit melalui perantara (wasilah) dari asmaul husna. Sementara Ya Rozzaq merupakan perantara untuk melancarkan rezeki, memohon kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dalam mencapai rezeki yang halal.

Cara mengamalkan dua Asmaul Husna tersebut sebagai wirid dan zikir adalah dengan membacakannya sebanyak kelipatan ganjil, misalkan 33 kali atau 99 kali.

Hal itu disarankan sebab Allah SWT menyukai hal yang ganjil. Kendati demikian, Anda bisa mengamalkan zikir dan wirid sebanyak mungkin. Sedangkan waktu melantunkan zikir tersebut disarankan di waktu-waktu mujarab seperti seusai salat Tahajud atau seusai salat Subuh.

Adapun khasiat dan kegunaan Dzikir Yaa Karimu Yaa Wahhab Yaa Dzat Thouli Yaa Allah banyak sekali, diantaranya :

Barang siapa yang berdzikir dengan nama tersebut, maka Allah akan.
a. Memberinya rizqi banyak tanpa susah payah tak pernah tersentuh kefaqiran dan selalu mendapatkan kegembiraan dengan cara yang paling mudah dan ringan.
قال الامام احمد بن علي البوني رضي الله عنه في منبع اصول الحكمة ص.205
 واما اسمه تعالى كريم : فمن لازم على ذكره اعطاه الله رزقه من غير تعب ولا تمسه فاقة الا ويعقبها الفرج على اسهل ما يكون
واذا اضيف اليه الوهاب وذوالطول كان من العجائب.
Artinya: Al-Imam Ahmad bin Ali al-buni dalam kitab Mambau Usulil Hikmah berkata:
Adapun asma Allah ya karim itu barang siapa yang melanggengkan dzikir dengan asma tersebut maka Allah akan memberinya rizqi banyak tanpa susah payah tak pernah tersentuh kesulitan, kefakiran dan selalu mendapatkan kegembiraan dengan cara yang paling mudah dan ringan, apa lagi kalau asma AL KARIM di gabung dengan Al WAHHAB DZATH THOULLI YA ALLAH itu merupakan keajaiban yang luar biasa.

 واعلم ان اسمه الكريم والوهاب وذالطول اسماء جليلة فان استدام ذكرها من قتر عليه رزق سهل الله له من حيث لايشعر
Artinya: Dan ketahuilah bahwa asma Allah Al-Karim Al-wahab Dzat thauli adalah asma-asma yang agung. Bila orang yang lambat rizqinya berdzikir dengan asma-asma tersebut maka Allah memudahkan baginya rizqi banyak tanpa terasa.

b. Memberinya kenikmatan zhohir dan bathin dalam segala hal diatas kebutuhannya (turahmaturah dalam segala hal).
وقال شمس العلماء ابو عبد الله الكوفي رحمه الله تعالى ذاكر الاسم يجد الزيادة في جميع احواله وبوسع الله عليه نعمه ظاهرة وباطنة. منبع اصول الحكمة ص.206
Artinya: Mataharinya Ulama Syekh Abu Abdillah Al Kufi berkata : Orang yang berdzikir dengan nama tersebut (al-Karim, al-wahab, dzat thauli) akan mendapatkan kelebihan dalam segala hal dan Allah akan memperluas / memperbanyak kenikmatan zhohir dan bathin kepadanya.

c. Mendapatkan keberkahan yang tiada tara, ilmu yang banyak, rizqi yang melimpah-limpah diatas kebutuhan yang tidak dapat terbayangkan oleh benak siapapun.
وقال الامام احمد بن على البونى رضي الله عنه
واما اسمه تعالى الكريم والوهاب وذواالطول فلا يذكرهم احد الا اتاه الله مالم يخطر على باله. من وسع الرزق والعلم. ولايدرى الطالب من اين اتاه ولا كيف رزقه. ومن نقشهم فى كيس ووضع فيه دراهم بغير وزن ولاعدد وانفق منه لم تنفذ تلك الدراهم ولو مر على ذلك ايام واعوام.
اهـ منبع اصول الحكمة. ص. 43
Artinya: Imam Ahmad bin ali Al-Buni penulis kitab syamsul Ma`arif berkata: “Adapun Asma Allah Al-karim, Al-wahhab, Dzutthouli itu, tak ada seorangpun yang mengucapkannya ( berdzikir dengan Asma-asma tersebut ) keculi Allah memberikan kepadanya keluasan rizqi dan ilmu yang tidak dapat terbayabgkan oleh benaknya (saking luasnya dan banyaknya) dan orang itu tidak tahu darimana Allah memberinya dan bagaimana Allah mencurahkan rizqin.Dan barang siapa yang menulis nya dalam kantong uang atau dompet lalu meletak kan uang didalamnya tanpa mengukur atau menghitungnya kemudian membelanjakannya, maka uang itu tak akan habis walau belanja berjalan berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Hikayah dari Imam Hasan Basri murid sahabat Nabi Sayyidina Ali Ra.
Beliau berkata: Ada seorang sahabat Nabi yang selalu melanggengkan dzikir Asma-asma tersebut (YA KARIM YA WAHHAB YA DZATTHOULI YA ALLAH), lalu ia didoakan oleh Rosulullah SAW dengan doa barokah sehingga ia bersama empat istri dan keluarganya bisa hidup dalam keadaan serba kecukupan. Ketika ia mati, dibongkarlah peti uang tersebut dengan kapak, kemudian diambil uangnya untuk menafkahi 4 istrinya dan semua anak-anaknya, ternyata peti itu berisi uang, kemudian di bagikan pada semua keluargnya dan masing-masing mendapatkan 80 ribu dirham dari peti itu.

0 komentar:

Posting Komentar