Sabtu, 05 April 2025

Kisah Sahabat Nabi Menuntut Ilmu

KISAH SAHABAT NABI ABDULLAH BIN ABBAS
KISAH SAHABAT NABI ABDULLAH BIN ABBAS, SAHABAT RASULULLAH SAW YANG PANDAI SEJAK MUDA DALAM MENUNTUT ILMU, INSPIRASI UNTUK GENERASI MASA KINI

Rasulullah SAW memiliki banyak sahabat setia, salah satunya Abdullah bin Abbas yang juga masih ada ikatan keluarga sebagai saudara sepupu. Abdullah bin Abbas dikenal sebagai sosok yang pandai. Ia pun banyak meriwayatkan hadits. Abdullah bin Abbas juga sering disebut Ibnu Abbas. Nama ini digunakan untuk membedakannya dari para sahabat lain yang bernama Abdullah juga. Abdullah bin Abbas lahir di Makkah pada tahun 619 M.

Ketika Rasulullah SAW wafat, ilmu keislamannya sudah tinggi meski usianya saat itu baru 13 tahun. Suatu hari, Abdullah bin Abbas ingin melihat bagaimana Rasulullah SAW melaksanakan sholat malam. Dia pun menginap di rumah Rasulullah SAW. Sepanjang malam dia terjaga agar tidak terlewati ketika Rasulullah SAW hendak melaksanakan sholat malam. Ketika Rasulullah SAW terbangun, disiapkannya air untuk Rasulullah SAW berwudhu.

Melihat pemuda kecil ini sangat sigap, Rasulullah SAW terharu dan bangga. Rasulullah SAW mengusap rambut Abdullah bin Abbas sambil berdoa, "Ya Allah, berikan dia keahlian dalam agama-Mu, dan ajarilah dia tafsir kitab-Mu."

Kemudian, sholatlah Abdullah bin Abbas bersama manusia paling mulia, yang merupakan suatu kenikmatan yang tidak ada bandingannya. Awalnya, Abdullah berdiri sejajar dengan Rasulullah SAW. Hatinya berkata, tidaklah pantas untukku sejajar dengan seorang rasul Allah. la pun mundur sedikit tetapi Rasulullah menariknya. la kembali mundur. Selesai sholat, Rasulullah SAW menanyakan mengapa ia berbuat demikian.

"Wahai kekasih Allah dan manusia, tidak pantas kiranya aku berdiri sejajar dengan utusan Allah," jawab Abdullah bin Abbas.

Rasulullah SAW tersenyum, dengan senyuman yang menenangkan setiap jiwa, dan kembali mendoakan Abdullah bin Abbas dengan doa yang sama.

Setelah Rasulullah SAW wafat, Abdullah bin Abbas berkeliling menemui para sahabat. la bertanya dan belajar banyak hal kepada para sahabat. lbnu Abbas rela berjalan kaki menempuh perjalanan jauh, bersusah payah mencari ilmu.

Kisah sahabat Nabi menuntut ilmu adalah kisah yang penuh inspirasi, menggambarkan tekad mereka yang tinggi dalam mengejar pengetahuan. Salah satu contoh terbaik adalah Abdullah bin Abbas, seorang sahabat Nabi yang dikenal karena kecerdasannya dan keinginannya yang kuat untuk belajar. Abdullah bin Abbas, yang juga dikenal sebagai Ibnu Abbas, tidak hanya seorang pejuang, tetapi juga seseorang yang sangat bergairah dalam memperoleh ilmu. Kisahnya menunjukkan bahwa menuntut ilmu adalah hal yang sangat penting dan harus menjadi teladan bagi generasi masa kini.

Perjalanan Abdullah bin Abbas dalam Menuntut Ilmu
Abdullah bin Abbas, yang lahir di Makkah pada tahun 619 M, mulai menuntut ilmu sejak usia sangat muda. Bahkan ketika Nabi Muhammad SAW wafat, Abdullah bin Abbas yang baru berusia 13 tahun sudah memiliki pemahaman yang dalam tentang Islam. Salah satu kisah yang paling menginspirasi adalah ketika Abdullah ingin menyaksikan bagaimana Nabi Muhammad SAW melaksanakan shalat malam. Ia menginap di rumah Nabi, terjaga sepanjang malam agar tidak terlewatkan saat Nabi bangun untuk shalat. Ketika Nabi bangun, Abdullah dengan cepat menyiapkan air untuk wudhu (ablusi). Melihat perhatian dan kesigapan pemuda ini, Nabi Muhammad SAW terharu dan mendoakan agar Abdullah diberi ilmu yang mendalam tentang agama dan tafsir Al-Qur’an.

Saat shalat, Abdullah bin Abbas berdiri berdampingan dengan Nabi, namun kemudian merasa tidak pantas berdiri sejajar. Ia mundur sedikit, tetapi Nabi menariknya kembali untuk berdiri di sampingnya. Setelah shalat, Nabi Muhammad SAW bertanya mengapa ia mundur. Abdullah menjawab, "Wahai kekasih Allah dan manusia, tidak pantas bagi saya berdiri sejajar dengan utusan Allah. Nabi tersenyum, menenangkan hati Abdullah, dan kembali mendoakannya dengan doa yang sama.

Setelah wafatnya Nabi, Abdullah bin Abbas terus menuntut ilmu dengan mengunjungi dan belajar dari para sahabat lainnya. Ia rela berjalan jauh, bertekad untuk memperoleh ilmu dimanapun ia bisa. Dedikasi dan komitmennya dalam memahami ajaran Islam membuatnya dikenal sebagai seorang ulama besar yang dihormati karena kebijaksanaannya.

Kebijaksanaan dan Kecerdasan Abdullah bin Abbas

Abdullah bin Abbas dikenal sebagai sosok yang memiliki pemikiran tajam dan berpikir kritis. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Abdullah bin Abbas diundang untuk menghadiri majelisnya dan sering memberikan nasihat dalam perkara penting. Pandangannya sering dijadikan acuan, menunjukkan kedalaman pemahamannya.

Suatu ketika, seseorang bertanya kepada Abdullah bin Abbas bagaimana ia memperoleh ilmu. Ia menjawab, “Dengan lidah yang gemar bertanya dan akal yang suka berpikir.” Ini menegaskan bahwa ilmu diperoleh melalui rasa ingin tahu dan pemikiran mendalam. Pelajaran ini penting bagi generasi masa kini karena mengajarkan kita bahwa ilmu tidak datang dengan sendirinya, tetapi membutuhkan usaha, pembelajaran terus-menerus, dan berpikir kritis.

Kisah Sahabat Nabi untuk Generasi Masa Kini

Kisah sahabat Nabi dalam menuntut ilmu, khususnya kisah Abdullah bin Abbas, memberikan pelajaran berharga bagi generasi masa kini:

1. Ilmu adalah Kunci Kemajuan

Seperti yang ditunjukkan oleh para sahabat, ilmu harus menjadi prioritas utama dalam hidup. Ilmu bukan hanya sarana untuk meraih kesuksesan dunia, tetapi juga memandu kita menuju kehidupan yang lebih baik dan bermakna. Generasi masa kini harus menyadari bahwa ilmu sangat penting tidak hanya untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat.

2. Tekad dan Ketekunan dalam Menuntut Ilmu

Abdullah bin Abbas adalah contoh sempurna dari ketekunan dalam menuntut ilmu. Ia menunjukkan bahwa belajar tidak mengenal batas, bahkan untuk seseorang yang masih muda atau belum berpengalaman. Pemuda masa kini harus mengembangkan semangat yang tak kenal lelah untuk belajar, meskipun dihadapkan dengan tantangan.

3. Ilmu adalah Harta yang Tak Ternilai

Sepanjang hidupnya, Abdullah bin Abbas menganggap ilmu sebagai harta yang jauh lebih berharga daripada apapun. Ini mengingatkan kita untuk selalu menghargai ilmu yang kita peroleh, karena ilmu adalah aset yang tak terbatas dan terus memberikan manfaat sepanjang hidup.

4. Ilmu adalah Kunci Kemajuan Umat

Para sahabat tidak menuntut ilmu hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi demi kemajuan umat Islam secara keseluruhan. Abdullah bin Abbas menjadi rujukan bagi banyak orang yang ingin memahami agama dengan lebih dalam. Ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu juga merupakan tanggung jawab untuk berbagi dan membangun komunitas.

Kisah para sahabat Nabi dalam menuntut ilmu, terutama kisah Abdullah bin Abbas adalah contoh yang sangat relevan dan kuat untuk generasi masa kini. Mereka mengajarkan kita bahwa ilmu adalah kunci untuk mengubah kehidupan, memajukan komunitas, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagai generasi masa kini, kita harus mengikuti jejak mereka dengan terus menuntut ilmu tanpa henti, bekerja keras, dan meyakini bahwa setiap ilmu yang kita peroleh adalah bentuk ibadah yang mendekatkan kita pada kebaikan di dunia dan akhirat.

H. Abu Achmadi dalam bukunya yang berjudul Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas X, menuliskan bahwa Abdullah bin Abbas dikenal sebagai orang yang berpengetahuan luas, teliti, cermat, serta berpikiran cerdas.


Hal ini tidak terlepas dari ketekunannya dalam mempelajari ilmu sejak masa kecilnya. Sekalipun usianya masih sangat muda, Abdullah bin Abbas tidak sungkan bergaul dengan para sahabat yang telah tua dan berpengalaman. Semua demi mendapatkan ilmu dan pelajaran berharga.

Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Abdullah bin Abbas selalu diundang ke dalam majelisnya. Umar bin Khattab menjadikan Abdullah bin Abbas sebagai teman bermusyawarah. Pendapat dari Abdullah bin Abbas sering kali digunakan sebagai acuan dalam perkara-perkara yang penting.

Karena pemikirannya yang bijaksana dan cerdas, Umar bin Khattab memberi Abdullah bin Abbas gelar Pemuda Tua.

Pada suatu ketika, seseorang menanyakan kepada Abdullah bin Abbas tentang cara ia mendapatkan ilmu. Abdullah menjawab, "Dengan lidah yang gemar bertanya dan akal yang suka berpikir."

Tidaklah mengherankan jika para sahabat memandang Abdullah bin Abbas sebagai orang yang tajam dalam berpikir, cepat memahami, dan banyak menyerap ilmu. la menjadi tempat bertanya bagi orang-orang di sekitarnya. Namun, ilmunya tidak menjadikan dirinya besar kepala atau lebih dari yang lain. la menganggap ilmu, diskusi, dan musyawarah merupakan jalan mengungkap kebenaran.

Begitulah kehidupan Abdullah bin Abbas, di isi dengan menuntut ilmu, beribadah dengan ilmunya, memberikan kesegaran kepada jiwa manusia, dan memberikan cahaya bagi gelapnya hati dan setetes air embun bagi gersangnya kalbu.

Abdullah bin Abbas, yang kemudian lebih dikenal dengan lbnu Abbas, tampil menjadi ulama besar Islam. Sampai akhir hayatnya, di usia 71 tahun, ia tetap haus akan ilmu.

Abu Hurairah menggambarkan kehilangan ini dengan ucapan, "Hari ini telah wafat ulama umat. Semoga Allah memberikan penggantinya."

Related Posts:

  • Kisah Sahabat Nabi Menuntut IlmuKISAH SAHABAT NABI ABDULLAH BIN ABBAS, SAHABAT RASULULLAH SAW YANG PANDAI SEJAK MUDA DALAM MENUNTUT ILMU, INSPIRASI UNTUK GENERASI MASA KINI Rasulullah SAW memiliki banyak sahabat setia, salah satunya Abdullah bin Abbas yang… Read More

0 comments:

Posting Komentar