Rabu, 31 Mei 2017

APAKAH AJARAN WALI MAKHTUM BERSEKUTU DENGAN JIN

Ada sebagian orang yang menuduh bahwa ajaran wali makhtum kekuatannya mengambil dari kekuatan jin dan keilmuan didalamnya adalah sesat. Baiklah saya akan menjawab dan membahasnya.

Perlu diketahui bersama bahwa ajaran wali makhtum adalah sangat ketat dalam perihal mengambil asal sumber kekuatannya. Jika dibahas dan diuji mengenai keilmuan ajaran wali makhtum dengan orang yang kontra terhadap keilmuan ajaran wali makhtum. Maka akan didapati, ternyata yang kontra tidak tahu bagaimana cara mengetahui sebuah keilmuan yang kekuatannya mengambil dari jin.

Pada ajaran wali makhtum dijelaskan untuk mengetahui bahwa suatu amalan berkhodamkan jin atau bukan, bisa ditest dengan cara salah-satunya yaitu membawa ayam jago ketika mengamalkan sebuah keilmuan. Jika ayam jagonya berkokok maka khodam keilmuan tersebut adalah berkhodamkan malaikat.

“Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat. Dan apabila kalian mendengar ringkikan keledai, mintalah perlindungan kepada Allah dari setan, karena dia melihat setan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baiknya dalam mengamalkan amalan-amalan keilmuan, terlebih dahulu menyediakan ayam jago. Menurut guru saya para pemilik ilmu kemalaikatan biasanya punya ayam jago sebagai hewan peliharaan kesayangannya.

Di riwayatkan dalam Mu’azzam At-Tobroni dan dalam Tarikh Asbihan dari Rosululloh Saw, Nabi Saw bersabda :
“Sesungguhnya Alloh SWT memiliki seekor Ayam jago putih yang kedua sayapnya dihiasi permata permata Jabarjad, Yaqut dan Mutiara, 1 sayap di Timur dan Sayap yang lainya di Barat, Kepalanya berada di bawah Arasy dan berdirinya ayam tsb di udara. Ayam tersebut senantiasa berkokok mengumandangkan Adzan di tiap waktu sahur, Maka Adzan tersebut terdengar oleh penduduk langit dan Penduduk bumi kecuali Manusia dan Jin yang tidak dapat mendengar Adzannya.

Maka tatkala Kokok Adzannya berkumandang di jawablah secara bersahutan oleh suara kokok Ayam-Ayam jago yang ada di muka Bumi, maka apabila Hari Qiamat sudah dekat, Alloh S.W.T berfirman pada Ayam tersebut, ”Kumpulkanlah sayap sayapmu dan rendahkanlah suaramu “, Mengetahuilah semua penduduk langit dan Bumi kecuali Manusia Jin yang tidak mengetahuinya, Bahwasanya Hari Qiamat sudah dekat.


“Sesungguhnya Allah memiliki seorang malaikat di langit yang bernama Ayam Jago. Bila dia bertasbih di langit, maka seluruh ayam Jago di bumi juga bertasbih dengan berkata,‘Subhaanas Subbuuhul Qudduus, al-Maalikud Dayyaan, alladzii laa ilaaha illaa Huwa (Mahasuci Yang Mahasuci, Raja Yang Mahakuasa, yang tidak ada tuhan kecuali Dia). “Barang siapa yang sedang berada dalam penderitaan atau sakit, lalu dia mengucapkan tasbih tersebut, niscaya Allah akan melapangkan kesusahannya.” (Diriwayatkan oleh Abu asy-Syaikh dari Abu Bakar bin Abi Maryam).

“Aku diberi tahu bahwa di bawah Arsy ada seorang malaikat yang berbentuk Ayam Jago; cakarnya dari mutiara dan tajinya dari batu permata hijau. Bila sepertiga malam pertama berlalu, dia mengepak-ngepakkan sayap-sayapnya untuk berkokok dan berkata, ‘Bangunlah orang-orang yang biasa bangun!' Bila setengah malam berlalu, dia mengepak-ngepakkan sayap-sayapnya untuk berkokok dan berkata, ‘Bangunlah orang-orang yang rajin beribadah!’ Bila sepertiga malam berlalu, dia mengepak-ngepakkan sayap-sayapnya dan berkata, ‘Bangunlah orang-orang yang bisa shalat!' Dan bila fajar terbit, dia mengepak-ngepakkan sayap-sayapnya dan berkata, ‘Bangunlah orang-orang yang biasa bangun untuk mengerjakan shalat dan mereka sendirilah yang menanggung dosa-dosa mereka.” (Diriwayatkan oleh Abu asy-Syaikh dari jalur Yusuf bin Mihran yang berkata, "Aku diberi tahu oleh ‘Abdurrahman, seorang penduduk Kufah, yang berkata).

Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki seekor ayam jago yang kedua kakinya di bawah tujuh lapis bumi, sedangkan kepalanya melampaui tujuh lapis langit, ia bertasbih pada waktu-waktu shalat. Dan semua ayam jantan bumi pasti menjawab tasbihnya.” (Diriwayatkan oleh Abu asy-Syaikh dari A'isyah).

Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah mengizinkanku untuk berbicara tentang seekor ayam jago yang kedua kakinya menembus bumi dan kepalanya bersembunyi di bawah Arsy, sambil berkata,`Subhanaka ma A'zhama-Ka (Mahasuci Engkau, alangkah Agung-nya Engkau).' Lalu dijawab, 'Orang yang bersumpah palsu kepada-Ku tidak mengetahui hal itu.” (Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Ausath, Abu asy-Syaikh, dan al-Hakim dari Abu Hurairah).

Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki seekor ayam jantan yang cakarnya berada di bumi yang paling bawah, sedangkan lehernya tersembunyi di bawah 'Arsy, kedua sayapnya di udara yang dikepak-kepakkannya pada waktu menjelang subuh setiap malamnya, ia mengucapkan, `Sabbihu al-Quddus, Rabbana ar-Rahman, la ilaha ghairuh (Bertasbilah kepada Yang Mahasuci, Tuhan kami Yang Maha Pengasih, yang tidak ada tuhan kecuali Dia).” (Diriwayatkan oleh Abu asy-Syaikh dari Tsauban).

“Sesungguhnya Allah memiliki seekor ayam jantan di langit dunia; dadanya dari emas, perutnya dari perak, kaki-kakinya dari yakut, cakarnya dari zamrud dan berada di bawah bumi yang paling bawah, satu sayapnya di Timur dan sayap lainnya di Barat, lehernya di bawah ‘Arsy, jenggernya dari cahaya yang tertutup di antara Arsy dan kursi, dan mengepak-ngepakkan sayapnya tiga kali setiap malam.” (Diriwayatkan oleh Abu asy-Syaikh dari jalur al-Kalbi dari Abu Shalih dari Ibn Abbas).

Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya di antara yang diciptakan Allah adalah seekor ayam jago; cakarnya di bumi yang ketujuh, jenggernya dilipat di bawah ‘Arsy, dan sayapnya meliputi langit dan bumi. Bila sepertiga malam terakhir telah berlalu, dia mengepak-ngepakkan kedua sayapnya, lalu dia berkata, `Sabhihu al-Malikal Quddus, Subhana Rabbina al-Malikil Quddus, la ilaha lanacghairuhu (bertasbilah kepada Raja Yang Mahasuci. Mahasuci Tuhan kami Raja Yang Mahasuci, yang tidak ada tuhan bagi kami kecuali Dia).' Ucapannya itu didengar oleh semua yang ada di antara' Timur dan Barat kecuali jin dan manusia. Lalu mereka mengetahui bahwa semua ayam jago sedang mengepak-ngepakkan sayapnya dan berkokok, bila dia mendengarnya.” (Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Ausath, dan Abu asy-Syaikh dari jalur Salim bin Abil Ja`d, dari Ibn Abbas).

Rasulullah Saw. bersabda, “Arsy itu terletak di atas seorang malaikat dari mutiara yang berbentuk ayam jago; kedua kakinya di dalam batas bumi yang paling bawah, lehernya tersembunyi di bawah ‘Arsy, kedua sayapnya di Timur dan Barat. Bila malaikat itu bertasbih kepada Allah, maka tidak tersisa sesuatu pun kecuali ikut bertasbih kepada Allah ‘Azza wa Jalla.” (Diriwayatkan oleh ad-Dailami dalam Musnad al-Pirdaus dari Ummu Sa'd, seorang perempuan yang ikut berhijrah).

Dalam kitab Fathul Barri dijelaskan bahwa ayam jantan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki binatang lain, yaitu mengetahui perubahan waktu di malam hari. Dia berkokok di waktu yang tepat dan tidak pernah ketinggalan. Dia berkokok sebelum subuh dan sesudah subuh, hampir tidak pernah meleset. Baik malamnya panjang atau pendek. Karena itulah, sebagian syafiiyah memfatwakan untuk mengacu kepada ayam jantan yang sudah terbukti, dalam menentukan waktu. Dalam kitab fathul bari dijelaskan :
“Ad-Dawudi mengatakan, kita bisa belajar dari ayam jantan 5 hal: suaranya yang bagus, bangun di waktu sahur, sifat cemburu, dermawan (suka berbagi), dan sering jimak”.

Semoga pengetahuan ini bisa bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua agar terhindar dari kesyirikan yang tidak diketahui dari sebuah amalan keilmuan.



Semoga Bermanfaat
Subscribe

0 komentar:

Posting Komentar